Satu hal yang jarang saya lihat adalah penjelasan tata bahasa Jepang yang sederhana dan lugas.
Sebut saja “zen-attitude” jika Anda suka, tapi saya ingin menjaga semuanya tetap sederhana dan minimalis! Oleh karena itu ada beberapa poin yang ingin saya bahas ketika berbicara tentang bahasa Jepang.
Saya telah menemukan bahwa salah satu cara terbaik untuk menjelaskan bahasa Jepang, adalah dengan menggunakan terjemahan literal, terkadang disertai dengan “terjemahan tersirat” dengan titik fokus yang disorot atau digarisbawahi. Inilah yang saya maksud:
Jepang: Kore-wa pen desu.
Inggris: Ini[-of what I speak] pena adalah.
Terjemahan tersirat: Ini adalah (a) pena.
Alasan untuk ini adalah, meskipun sangat menyenangkan untuk mengetahui apa yang dikatakan orang dalam bahasa asing – juga sangat membantu jika Anda tahu bagaimana orang asing itu berpikir dan berbicara dalam bahasa asli mereka!
Alasan lainnya adalah begitu Anda mulai berpikir seperti orang Jepang, dengan mengingat urutan kata bahasa Jepang, kalimat dan struktur tata bahasa Anda akan mulai mengalir lebih alami. Aliran alami benda-benda ini dikenal sebagai “Kekuatan”.
Benar-benar!? Ya tidak, tapi itu membantu kami beralih ke poin kami berikutnya: Yoda.
Yoda sangat menarik bagi pembelajar bahasa Jepang karena struktur tata bahasanya hampir identik dengan bahasa Jepang dasar. Misalnya:
Jepang: Watashi-no tomodachi-no kuruma-wa shiroi desu!
Bahasa Inggris: Mobil teman saya[-of what I speak] putih!
“Yoda-style”: Mobil temanku, putih!
Terjemahan tersirat: Mobil teman saya berwarna putih.
Namun lebih tepatnya, urutan kata dalam bahasa Jepang digolongkan sebagai “subjek-objek-kata kerjaPerhatikan contoh kalimat tentang pena: Kore-wa pen desu.
Secara harfiah berbunyi sebagai “Pena ini“. Dalam kalimat itu subjeknya adalah kata”Ini” yang ditandai dengan penanda tata bahasa (atau “partikel” sebagaimana mereka disebut) “wa”. Akhirnya kata kerja menjadi terkonjugasi dalam present tense sebagai “adalah” atau dalam bahasa Jepang sebagai: desu.
Anda akan sering mendengar kata “desu” dalam bahasa Jepang. Meskipun cara yang tepat untuk menulisnya secara fonetis dalam bahasa Inggris adalah “desu”, namun sebenarnya lebih terdengar seperti “dess”.
Fleksibilitas Urutan Kata Jepang
Di paragraf sebelumnya, saya menyebutkan kata “tata bahasa” atau “partikel”. Ini adalah aspek penting dari bahasa Jepang yang akan saya bahas di artikel mendatang, jadi kita tidak akan membahasnya dulu. Untuk saat ini, cukup bagi Anda untuk memahami bahwa urutan kata dalam bahasa Jepang sangat fleksibel karena sebuah “partikel” memberi tahu Anda apa yang dilakukan sebuah kata dalam sebuah kalimat.
Misalnya pada kalimat ini partikel “wa” berdiri di belakang kata “Ini” (ditulis sebagai “kore”) untuk menunjukkan bahwa itu adalah subjek kalimat. Lihat lagi: “Kore-wa pena desu.”
Untuk saat ini ingatlah untuk hanya mengikuti jalan the Force dan Anda tidak akan salah dalam bahasa Jepang!